A Day in the Life: Estelle and the Fashion Against Aids Collection
The fight against Aids has a new face: Estelle...and Katy Perry and Yoko Ono and N.E.R.D. Pop's most conscious stars rallied together to design original pieces for H&M's and DAA's (Designers Against AIDS) Fashion Against AIDS collection (25% of the proceeds go to AIDS prevention initiatives). The launch event took place at the new H&M store on 86th and Lexington on Wednesday where guests, including yours truly, sipped Belvedere mixed drinks, jammed to tunes by DJ Kiss, swiped free condoms and shopped before the store opened to the public (and with a pretty discount...lucky, I know!).
Strewn across 80's-inspired tees and drawn in graffiti and bubble letters, the message of Aids prevention and awareness was still resonant. My favorite, of course, was Estelle's fitted, black and white tee, which reads "Life is too short, have sex, be safe," and features a socially responsible, long-legged black girl in a purple trench and gold pumps. Estelle, herself, was dressed easy, breezy in a Matthew Williamson for H&M colorful maxidress (that I HAVE to own) paired casually with a crisp denim jacket and a Chanel bag. Talk-show diva Andre J chose a bodysuit designed by Roisin Murphy, fishnet tights, a fur and a fierce pair of peeptoes. (Love it!)
Our fave Britain-to-Brooklyn gal showing off her fab new design.
Estelle chatting it up with Andre J.
His shoe game was so severe.
D.J. Kiss spinning in a fab strapless dress.
The red carpet in front of the new H&M store on 86th Street and Lexington. LOL @ the girl to the left yawning. Fashion/event-planning is a tiresome job.
sweetMoment for sweetCouple
Hari jum'at kemarin akhirnya aku bisa ngabisin waktu berdua lagi sama DIA .
Kami pergi ke Cidomba, haha .
Awalnya sih sepi, tapi... semakin sore akhirnya ramai juga, walopun ga terlalu rama juga sih, hehe .
Sungguh suatu moment yang indaaaah banget .
Pokonya aku gag akan bisa lupain hari kemarin-- 22 mei 2009 .
. Luph U beiibh .
First Look!! Anna Sui for Target
Most impressive about the collection is the fact that each character's line speaks directly to their unique fashion sense on the show. Anna Sui welcomed the challenge of capturing the character's varying fashion styles: "I liked the idea of creating a collection reflective of each character's style, sensibility and unique approach to fashion," she told WWD. The collection inspired by Serena boasted muted colors imbued with ladylike charm while Jenny's line was pure edgy chic complete with ripped tights and cut-out tanks. To say I was impressed is an understatement! Take a look for yourself and let me know which Gossip Girl flaunts a fashion-forward style most like your own. And tell me what piece you'll be buying when the line hits stores September 13. It will be available in 250 stores until October 17. Happy Shopping!!
Perpisahan Skola --11mei'09--
Perpisahan itu kini telah terjadi ...
Banyak air mata yang mengalir
Kesedihan terpancar dari setiap wajah
Pintu maaf pun terbuka selebar-lebarnya.......
Teman - teman , MAAFIN akku yaaa.......
Selamat berjuang ...
Semoga hari esok kan lebih baikk .,,
LUPH U MTV . EXCOTIC . VESSPA .
LUPH U ALL .
.....................................................................................................................................................
hIKS...
Hiks......
11 mei kemarin , merupakan moment yang ga akan pernah aku lupain seumur hidup aku .
Gimana ngga ? Pada hari itu terjadi peristiwa yang sangat mengharukan........................
>>>.........................
Hanya Cinta
kukecup keningmu dan ucapkan sayang
kubelai rambut dan ucapkan cinta
kupeluk dirimu takkan kulepas lagi..
kugenggam tangganmu menikahlah denganku
kaulah yang selalu berikan aku bahagia
kaulah bintang hati penerang dalam hidupku
kan kusayangi untuk selamanya
kan kucintai seumur hidupku
semua yang kulakukan karena cinta
semua yang kuberikan hanyalah cinta
setia yang aku punya itu juga cinta
cinta kepadamu
kulakukan karena cinta
kuberikan hanyalah cinta
dan aku percaya padamu
kuharap kaupun begitu
dan lewati segala masa kita jalani berdua
semua yang kulakukan karena cinta
semua yang kuberikan hanyalah cinta
setia yang aku punya juga cinta
setia yang aku punya hanya untuk cinta
cinta kepadamu
kupeluk dirimu takkan kulepas lagi..
kugenggam tangganmu menikahlah denganku
menikahlah denganku..
menikahlah denganku..
menikahlah denganku..
by KG
Kahlil Gibran (1883-1931)
Sumber : 10 Kisah Hidup Penulis Dunia
Kahlil Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari, Lebanon. Beshari sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak mempengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam.
Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut, di mana dia belajar di Madrasah Al-Hikmat (School of Wisdom) sejak tahun 1898 sampai 1901.
Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Tirani kerajaan Ottoman, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab.
Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.
Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis di Boston dan diterbitkan di New York, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang meyerang orang-orang korup yang dilihatnya. Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronite. Akan tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.
Masa-masa pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC.
Gibran segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yang memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia karena tumor ganas. Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Di tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan’s Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.
Pada tahun 1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.
Pada tahun 1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis.
Sebelum tahun 1912 "Broken Wings" telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering dianggap sebagai otobiografinya.
Pengaruh "Broken Wings" terasa sangat besar di dunia Arab karena di sini untuk pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama "Broken Wings" ini dipersembahkan untuk Mary Haskell.
Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan nonpemerintah bagi masyarakat Syria yang tinggal di Amerika.
Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat.
Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems". Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman". Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan "Sang Nabi" pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.
Sebelum terbitnya "Sang Nabi", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.
Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca "Sang Nabi". Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran.
Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan "The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".
Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan TBC, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent’s Hospital di Greenwich Village.
Hari berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran.
Jenazah Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Agustus di Ma Sarkis, sebuah biara Carmelite di mana Gibran pernah melakukan ibadah.
Sepeninggal Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak sekali membantuku."
Bahan dirangkum dari:
Buku : 10 Kisah Hidup Penulis Dunia
Judul : Khalil Gibran
Editor : Anton WP dan Yudhi Herwibowo
Penerbit : Katta Solo, 2005
Halaman : 63 - 70
dianAurora with New Hair Color
Akhirnya bisa ngewarnain rambut juga... ( tepatnya pas menjelang perpisahan kemaren )
Setelah sekian lama pngeeeeeeen banget ganti warna rambut, haha .
Emang sih, ga jauh beda sama warna asli rambut aku yang emang hitam kecoklatan,, karena kemaren aku ngwarnainnya pake warna coklat brown , heehe...
Buat aku,, memiliki warna rambut coklat itu bagus .
Emank sih warna hitam lebih bagus, tapii menurutku coklat juga bagus,,,
yaaah... mungkin karena lebih ingin keliatan beda dari yang lain kali ya, hehehe .
I Love my new hair color...
Udah coklat, lurus lagiii...
haha... ( narsiiiss :D )
The Real Me
Sebebernya aku memang cewe yg manja . Tapi itu berlaku kalo nyokap lagi ada . Kalo nyokap lagi ga ada, aku bisa berubah menjadi cewe yg sangat sangat mandiri . hehe .
Yaah, aku manja, mungkin karena emang dari kecil aku emang udah kekurangan kasih sayang seorang ayah ., hiks .
Dari kecil emank aku ni seorang cewe yg selalu diperhatikan dan disayang olem mama juga keluarga.
Apalagi mama, dia selalu memberi apapun yg aku mau . Apapun yang aku minta, pasti dia kasih . Tapi... meski begitu, ada 1 hal yg ga bisa dia kasih buat aku . Ada 1 HAL .... ( hiks :( .
Aku tumbuh dari kelurga yg sangat mentaati agama. Sedari kecil nilai2 agama selalu mereka tanamkan padaku . Disamping menyekolahkanku ke sekolah umum, mereka juga menyekolahkan aku ke sekolah agama., dari mulai aku duduk di bangku SD .
Hingga akhirnya waktu aku duduk di bangku SMP aku pun disekolahkan pula pada sebuah Pesantren hingga aku lulus SMP .
Menginjak SMA, aku pun semakin mandiri .
aku lebih diberi kebebasan dalam bertindak meskipun itu tak boleh melebihi batas .
................................................................................................................................................................
Aku suka sekali menulis diary .
Sejak aku duduk di bangku kelas 6 SD aku sudah bisa dan mengerti membaca novel .
Kala itu aku hobi sekali menonton film India, haha :D . Hingga pada akhirnya aku mendapat inspirasi menulis sebuah novel ( agak2 India gitu tema novelnya , hehe :) pada waktu aku duduk di bangku SD .
Menginjak SMP , aku semakin sering mengisi penuh diary-ku. Hingga akhirnya 1 diary-ku habis dan aku menulis lagi pada diary yg lain .
Aku suka sekali menulis diary.
Bagiku diary adalah teman yg paling setia yg aku miliki selama hidupku .
Bayangkan saja, ketika aku sedih, ketika aku bahagia, menangis, tertawa, yg pertama aku curhati adalah Diary Biru-ku .
Hingga akhirnya, dari kebiasaanku menulis diary itu akhirnya aku juga memiliki hobi baru ; Menulis Cerpen .
Dari kelas 1 SMp itu aku selalu meluangkan waktuku untuk menulis sebuah cerpen .
Sebenarnya itu terlukis dari semua pengalamanku saja . Hingga akhirnya jadilah CERPEN .
.Tar lagi ahh curhatnya............................
.Tunggu yaaaaaaa.............. cerita selanjutnya ,,,,
C U ....
Momz... i wanna shop again.....
Hmm... kayanya kalo udah liat2 baju kaya diatas, bawaannya jadi pengen shoppiiiiiiing terus,,, heuheu...
Tapi yang jadi masalahnya ini budgetnya itu loh yg bikin pusing. Apalagi uang saku dari nyokap juga cuma sebulan sekali... heu heu ..
Gimana niiih... aku pengen Shoppiiiiiiiiiiiiiiiiinggg................,,,
Apalagi koleksi sepatu kaya di bawah ini nih...,
Hmmm......... yummy bgt kan ???
hehe........
I Wanna Go To Jakarta Again...
Sekarang aja aku tiap hari kerjaannya cuma ng'Net..Blog..FB..FS, haha :D
Membosankan banget ya kalo kaya gini terus??? heu...
Emang sih, aku bisa seneng, karena tiap hari aku bisa nyalurin hobi aku lewat Blog baru ku ini, hehe . Tapi.... kalo dipikir2 akan lebih enaknya kalo aku tuh nyari kegiatan laen ,, tapi aaapaa ya ? heu .
Pengennya mah k Jakarta... secara udah beberapa bulan ini aku ga ketemu jakarta,, rasanya kangeeeen bgt.... walopun aku tau jakarta itu PanaS , heu .
Aku pengen liburan disana niih, menghilagkan penat yg selama ini terus memenuhi kepalaku, heuheu .
Pengennya sih ketemu pacar disana, haha .
Selain itu pula pengennya sih maen ke kantor Aneka Yess, apalagi ntar tanggal 28 bakal ada acaranya Y!P, kalo ga salah si talkshow tentang musik2 gitu deh...
heuheu .
Pengeeeen ikuuut........
Mencintainya
adLh sSwtu teRindah yG kuRasakan
MencintainYa adLh sSwtu yG sanGat berharga dLm hiDup iNi
TaK aPa Hati ini slalu menangis keRena dY,,
taPi taNgis iNi adLh KebahagiAan uNtukKu.
TanPa mencintainYa,JustRu aKu bisa MATI..
DY aDLh HATIKU
Dua Cinta
Satu kata yang indah Seindah-indahnya dari Cinta
Karena cinta juga adalah persahabatan
Dua cinta hadir di diriku
Tanpa tahu perasaan apa yang kan ku beri Untuk keduanya
Setitik harapan muncul di benakku
Menuntaskan kesendirian yang slama ini menyelimuti hati
Bahagia kini mulai ku rasa
Karena ternyata ku tak sendiri lagi
Dua cinta terus mewarnai hari-hariku
Hingga akhirnya ku harus memilih diantara keduanya
Tak sanggup!!
Sungguh ku tak bisa memilih Cinta mana yang kan ku pegang
Karena aku tahu, pasti kan ada yang tersakiti
Biarlah sampai disini kisah ini berakhir
Tak apa ku kan kembali melangkah sendiri lagi
Tanpa ada yang tersakiti
Biarlah hanya aku yang menanggung
Sendiri lagi
Melukis Cinta
Meski ku tau indahnya samar dan mudah rapuh
Ku putuskan Melukis Cinta Di bawah sinar rembulan
Meski cahayanya tak seterang lampu neon
Ku putuskan Melukis Cinta Dengan kuas hitam milikku
Meski ku tau goresan lukisannya
Tak seindah goresan kuas modern
Ku putuskan Melukis Cinta Di Hatimu
Meski ku tau mungkin hati kita
Takkan pernah Satu
Ku putuskan Melukis Cinta Dengan kesederhanaan-kesederhanaanku
Karena aku tau, Dengan sederhana Aku mampu mengakui
Bahwa AKU MENCINTAIMU…
Sayap
Terbang bebas di angkasa
Punya sayap yang indah
Aku seolah-olah seperti seorang puti
Putri yang mempunyai sayap, tapi sayap itu telah patah
Aku butuh sayap baru
Kisah yang T'lah Mati
Terlamun dalam suatu kisah cinta yang t'lah mati.
Aku sendiri, membisu.
Tanpa kata.
Tanpa Bicara.
Tanpa perasaan.
Karena perasaanku t'lah hilang entah kemana.
Hatiku tak berbentuk lagi.
Tak terukir lagi suatu ukiran cinta.
Karena dia,
Dia yang telah berani membiarkan aku menghitung indahnya bintang di malam hari.
Dia yang telah berani menutup suatu buku
Yang di dalamnya terdapat suatu kisah cinta antara aku dengannya.
Aku menangis, Tuhan..
Seorang diri...
Bintang dan Mentariku
Jika malam ku sadari
Tiada bintang lagi yang bersinar untukku
Bintang impianku. Bintang hatiku
Lelah ku lewati siang
Jika ternyata tiada mentari lagi
Yang menghangatkan pagiku
Rembulan paling indah pun takkan pernah bisa menggantikkan
Bintang malamku
Karena aku tahu pula,
Rembulan tak dapat menyinari hatiku
Sinarnya hanya semu
Dan tak mampu menyinari kegelapan hatiku
Begitu pun mentari,
Tiada yang bisa menggantikannya
Pagiku sehangat senyuman tulus
Jika sepasang mata ini mampu melihatnya terbangun
Sungguh, hatiku takkan pernah menangis lagi
Jika bintang dan mentariku
Kan slalu ada untukku
Karena aku membutuhkannya,
Membutuhkan cahayanya
Untuk menuntun hidupku
Catatan Terakhir
dalam goresan cinta, biarlah tertutup
Tanpa terbuka lagi
Meski dalam sanubariku masih tersimpan namamu
Aku akan berusaha tuk membuang namamu
Dan menguburnya bersama buku
yang menyimpan kisah kasih kita
Biarlah kenangan itu terkubur
Sedalam-dalamnya tanpa kau gali kembali
Terimakasih selama ini kau telah mengisi hari-hariku dengan kebahagiaan
Walau hanya sesaat, ku takkan pernah lupa
Maafkan aku jika selama ini ku tlah banyak membuatmu kecewa dan luka
Aku memang bukan gadis yang baik untukku
Lupakan dan jangan pernah ingat aku lagi
Selamat Tinggal
Pangeranku...
7 April 2007
Hmm..... What a Beautiful Dresses
Sebagai cewek yg girly and peduli banget sama penampilan, aku seneng bgt pake dress, apalagi kalo buat pesta, pastinya donk . hehe .
Beberapa dress yg hmmm.... aku bgt nih, seperti di atas ini nih .. ; hehe .
Tunggu dress koleksi impianku selanjutnya yaaa....... :)